1. Sejarah
Berdirinya Daulah Abbasiyah
Pemerintah Daulah Abbasiyah dinisbatkan kepada Al-Abbas,
paman Rasulullah SAW, sementara kholifah pertama dari pemerintahan ini ialah
Abdullah Ash-Shaffah bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib yang
didirikan pada tahun 132 H/750 M, oleh Abbas Ash-Shafah sekaligus sebagai
khalifaj pertama. Perbedaan Daulah Abbasiyah dan Daulah Umayyah yang paling
menonjol yaitu Daulah Abbasiyah lebih menekankan pada pembinaan peradaban dan
kebudayaan Islam dari pada perluasan wilayah.
Puncak kejayaan Daulah Abbasiyah terjadi pada masa Khalifah
Harun Ar-Rasyid (786-809 M) dan Al Makmun (813-833 M). Pada masa khalifah Harun
Ar Rasyid, Negara dalam keadaan makmur,kekayaan melimpah, keamanan terjamin.
Sehingga pada masa ini tingkat kemakmuran, kesejahteraan social, kesehatan,
pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta kesastran berada pada masa
keemasan.
Putra khalifah Harun Ar Rasyid yaitu Al Makmun dikenal dengan
khalifah yang cinta ilmu, pada masanya digencarkan digunakan para penerjemah
buku-buku asing ke dalam bahasa Arab. Sehingga berdirilan Bait al Hikmah, pusat
penerjemahan yang berfungsi sebagai peguruan tinggi dengan perpustakaan yang
besar.
Perkembangan lembaga pendidikan itu mencerminkan terjadinya
perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Kemajuan didunia pendidikan
ditentukan oleh dua hal, yaitu :
1. Terjadinya
asimilasi yang secara efektif dan bernilai guna antara bahasa arab denga
bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu
pengetahuanm yaitu :
1.
Persia, berjada dalam system pemerintahan berjasa
dalam perkembangan ilmu filsafat dan sastra.
2.
India, berjasa bidang kedokteran, ilmu matematika dan
astronomi
3.
Yunani, berjasa dalam penerjemahan dalam banyak ilmu
terutama filsafat
2. Gerakan
penerjemahan yang berlangsung dalam 3 fase;
-
Fase pertama, khalifah al-Mansyur sampai Harun Al
Rasyid. Fase ini banyak diterjemahkanadalah karya-karya dalam bidang astronomi
dan manthiq.
-
Fase kedua, khalifah Al Ma’mun hingga tahun 300 H.
Buku buku yang banyak diterjemahkan ialah dala bidang filsafat dan kedokteran.
-
Fase ketiga, berlangsung setelah 300 H, terutama
setelah adanyapembuatan kertas dan penerjemahan bidang-bidang ilmu semakin meluas.
0 Komentar